Indonesia Cultural Heritage

PETALING JAYA: The Indonesians are riled up by Information, Communications and Culture Minister Rais Yatim’s statement that Tor-Tor dance and Gordang Sambilan drums would be added to the Malaysian National Heritage Law.

The news triggered strong reactions from Indonesian lawmakers, as well as some of the country’s Twitter users, using the hashtagTorTorPunyaIndonesia (Tortor belongs to Indonesia) to express their protests.

http://www.youtube.com/watch?v=RtzfdhkxUHI  watch this Tor-Tor dance

The Jakarta Globe newspaper says one Indonesia lawmaker wants a special caucus to resolve the conflict between Malaysia and Indonesia over several issues mainly centred on claims to cultural heritage.

“I hope communication [between] the [Indonesian and Malaysian] Parliaments can be smooth, so it will not hurt the people of each nation,” said faction head of the Democratic Party, lawmaker from House Commission III Nurhayati Ali Assegaf.

She said that this idea would not be rejected by Malaysia because Indonesia is the biggest country in Asean with large numbers of human resources and natural resources.

“Many countries depend on Indonesia,” she said. “This should make our diplomacy more powerful.”

While Nurhayati called for peaceful negotiation, lawmaker Ruhut Sitompul, whose family hails from North Sumatra, said Indonesia must use hard diplomacy to defend the country’s cultural heritage.

“Once in a while, I think it’s necessary that we bomb [Malaysia] as a form of shock therapy,” the Democratic Party politician said. “Otherwise, they will keep oppressing us. There’s no need for diplomacy – they always find excuses.”

Malaysia and Indonesia have had disagreements over cultural heritage issues in the past including the traditional lion dance from Ponorogo, East Java and the song “Rasa Sayang”.

One twitter said, “Oh My God… It happen again… The neighbour country claim Indonesian heritage as their heritage… After Batik 1 or 2 years ago, Angklung, Reog Ponorogo, the traditional song from Ambon Rasa Sayange, Pendet dance from Bali and now Tor Tor dance from North Sumatera (mandailing and batak) case…

On Thursday, Bernama reported Rais as saying the Tor-tor dance and the Gordang Sambilan (Nine Great Drums) of the Mandailing community will be acknowledged as national heritage soon.

He said these would be registered under Section 67 of the National Heritage Act 2005.

“But [the acknowledgement] is with conditions such as periodic performances must be held, which means that the dance must be presented while various beats of the drums must be played in front of the public,” he told reporters after launching a Mandailing community gathering, here.

from : http://www.thejakartapost.com/news/2012/06/19/top-official-says-malaysia-has-claimed-seven-indonesian-cultures.html

Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasang pasangan.Ada tangan kanan,ada tangan kiri.Ada
yang pintar,ada yang bodoh.Jangan bilang kau tak pernah mengecap manisnya keberhasilan,jangan bilang kau gak pernah mengecap pahitnya kegagalan.Tapi biarlah semua seperti air mengalir dan lakukanlah yang terbaik didalam keseharianmu

Mungkin kadang kita berpikir bahwa sangat memalukan menjadi orang Indonesia, kadang kita juga berpikir bahwa kerja diluar negeri mempunyai prospek penghasilan yang lebih besar dari pada di negeri ini, dan bahkan kadang kita berpikir "malu" untuk menggunakan budaya kita sendiri. Lebih parah lagi kita menjual budaya kita secara tidak langsung dan menukar dengan budaya yang tidak pas dengan nilai pancasaila.

Namun pernahkah kita berpikir bahwa kita hidup bersama dalam perbedaan di negeri ini untuk membangun dan menjaga solidaritas perbedaan yang kita miliki. Seharusnya kita bangga menjadi warga negara Indonesia. Indonesia adalah negara terkaya didunia. Negeri ini memiliki tambang emas kualitas terbaik didunia, lautan terluas didunia, cadangan gas alam terbesar didunia, hutan tropis terbesar didunia, tanah yang sangat subur, penduduk yang banyak, budaya paling banyak didunia dan pemandangan alam yang luar biasa.

Negara ini amat sangat kaya sekali, tak ada negara yang kaya seperti Indonesia! Namun apa yang terjadi??

Lalu apa masalah kita? Soldaritas atau kebersamaan kita untuk menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial sangat minim. Kita tidak bisa berpikiran egois, kita tidak bisa memikirkan diri sendiri. Pernahkah kita berpikir berapa tangan yang telah mengolah dari benih padi hingga menjadi  sesuap nasi yang kita makan. 
Venezuela, mengapa solidaritas terhadap perjuangan Revolusi Bolivarian di Venezuela juga menjadi kepentingan kaum muda Indonesia hingga rakyat secara keseluruhan? Karena banyak sekali hal-hal baik yang sedang terjadi dan terus membaik di negeri tersebut, yang sebetulnya, bisa menyumbangkan inspirasi bagi masa depan perjuangan kaum muda Indonesia saat ini, sekaligus inspirasi bagi jalan keluar persoalan kebangsaan kita saat ini.

Solidaritas, apakah kita harus mencontoh Venezuella? Tidak, seharusnya solidaritas atau kebersamaan sudah ada sejak lahir bangsa ini. Rasa kebersamaan seharusnya lebih kuat dengan perbedaan ini. Bukan membuat perbedaan ini menjadi halangan atau rintangan untuk kebersamaan. Bukan membuat perbedaan itu menjadikan bangsa ini hancur, bukankah itu memilukan jika kita melihat kenyataan-kenyataan kekayaan bangsa ini. Kita tidak bisa hidup sendiri kawan, solidaritas merupakan kunci kesuksesan bangsa ini. Mulailah menanamkan kepercayaan pada setiap orang. Maka solidaritasmu akan tersalurkan lewat setiap kepercayaan yang kau tanamkan. Dan dari semua ini kita dapat menggambarkan bahwa solidaritas itu indah seperti pelangi, tentu akan hambar ketika pelangi itu hanya memiliki satu warna.

Dan pernahkah kalian mendengar legenda yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan Atlantis yang hilang?? Atlantis memiliki peradaban yang sangat maju, memiliki masyarakat yang sangat makmur, memiliki kekayaan yang luar biasadan memiliki budaya yang berlimpah. Dan dunia telah mendengar itu, dan Ilmuan sangat haus akan informasi itu. Maka inilah waktu yang tepat untuk menunjkan bahwa memang legenda itu bukan omong kosong, kita memiliki masyarakat yang cinta kedamaian, kita memiliki kekayaan alam berlimpah, kita memiliki peradaban, dan kita juga memiliki budaya yang berlimpah.